Hal 9 - Fadhillah Amal - KETABAHAN MENGHADAPI KESUSAHAN DAN COBAAN DEMI AGAMA
Ketika permulaan
perang, Kaum Muslimin memperoleh kemenangan. Melihat orang-orang kafir
melarikan diri,para shahabat Radhiyallahu ‘anhum yang ditugaskan menjaga tempat
itu, meninggalkan tempatnya. Mereka beranggapan bahwa peperangan telah selesai,
sehingga orang-orang kafir harus dikejar dan harta rampasan dapat dikumpulkan.
Sebenarnya pimpinan pasukan penjaga ini sudah melarang dan mengingatkan pesan
Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Kalian jangan meningalkan tempat
ini!” Akan tetapi,mereka menduga perintah Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam itu hanya berlaku ketika perang berlangsung. Oleh karena itu, mereka
pun turun dari sana.
Saat itulah pasukan
kafir yang sedang melarikan diri melihat tempat itu telah kosong. Mereka segera
kembali dan menyerang Kaum Muslimin dari arah sana. Hal ini sama sekali tidak
diduga oleh Kaum Muslimin, sehingga mereka terdesak karena serangan tiba-tiba
itu dan terjepit di antara dua kepungan orang-orang kafir. Karena itulah mereka
berhamburan kesana-kemari dalam keadaan panik.
Sayyidina Anas bin Nadhar Radhiyallahu ‘anhu melihat Sayyidina Sa’ad bin Mu’adz Radhiyallahu anhu berkata, “Hai Sa’ad,mau kemana engkau? Demi Allah,aku mencium harum surga datang dari arah Uhud!” Setelah berkata demikian, ia mengacungkan pedang di tangannya dan merangsek ke tengah Kaum Kafir, dengan bertekad tidak akan kembali sebelum syahid. Selepas kesyahidannya, tubuhnya diperiksa sudak rusak. Terdapat lebih delapan puluh luka akibat tebasan pedang dan panah ditubuhnya. Hanya saudara wanitanya yang dapat mengenalinya melalui ujung jari-jari tangannya.
Faidah
Orang ikhlas dan
bersungguh-sungguh menunaikan perintah Allah Subhaanahu wata’ala, ketika di
dunia pun Allah Subhaanahu wata’ala memberinya kesempatan untuk merasakan
nikmatnya surga. Inilah kisah Sayyidina Anas bin Nadhar Radhiyallahu anhu yang
telah mencium bau surga saat masih hidup. Jika keikhlasan sudah tertanam pada
diri seseorang, nikmat surga pun akan dirasakan di dunia.
Saya juga mendengar
langsung dari seseorang yang terpecaya, khadim yang ikhlas Maulana Syah
Abdurrahim Raipu Rahmatullah ‘alaih, bahwa Syah Abdurrahim Raipuri Rahmatullah
‘alaih berkata, “Kenikmatan surga sedang saya rasakan.” Kisah ini saya tulis
dalam risalah Fadhilah Ramadhan.
1. Kisah Perjanjian Damai Hudaibiyah dan Kisah Sayyidina Abu Jandal dan
Sayyidina Abu Bashir Radhiyallahu ‘anhuma
Pada tahun Hijriyah, Baginda Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam pergi ke Mekkah untuk menunaikan umrah. Mendengar berita itu,
orang-orang kafir Makkah merasa terhina. Mereka berencara mengahalangi
perjalalan Baginda Shallallahu ‘alaihi wasallam di suatu tempat yang bernama
Hudaibiyah. Ketika itu, Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berangkat
bersama para shahabat. Mereka adalah orang-orang yang merasa
Kitab Fadhilah Amal – Syaikhul Hadits : Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a
Penerbit
Ash-Shaff
Post a Comment